Mitologi Legenda Hae Tae

bukupediahewanmitos - Suram sih ada jenis binatang yang satu stereo type sama hewan fantasi unicorn meski kita gak bisa bilang apapun, tapi terkadang hewan mistis itu suka nambahin sesuatu yang gak penting dalam anggota badan. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Mitologi Legenda Hae Tae. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Mitologi Legenda Hae Tae :














Dalam mitologi Korea, haetae(seringkali dibaca haitai) merupakan sosok yang menyerupai unicorn (kuda sebrani), hanya saja versi Korea unicorn mereka bersosok singa. Haetae dipercaya sebagai simbol air, hal ini didasarkan atas kualitas baiknya dalam mengatasi hal berbau api, dan juga merupakam pembawa pesan dari kahyangan, yang menjadi tolak ukur adanya sebuah keadilan. Ia dipercaya memiliki kemampuan untuk membawa pesan mengenai kebaikan dan keburukan. Haetae juga merupakan pelindung dari semua bentuk sifat pengrusak ataupun merubah sebuah kekerasan menjadi sebuah ketenangan.

Korea Utara selalu membuat berita. Namun, kali ini berita dari negeri itu tak terkait sang pemimpin Kim Jong-Un atau ancaman menyerang “saudaranya”, Korea Selatan. Kali ini sebuah kabar menggemparkan datang dari dari Insitut Sejarah Akademi Ilmu Sosial Korea Utara yang mengklaim telah menemukan sarang unicorn atau kuda bertanduk yang selama ini hanya dikenal dalam berbagai dongeng. Para ahli dari akademi ini mengklaim sarang hewan mitos itu berada di kuil Yongmyong di ibu kota Pyongyang. Para ahli itu menyambungkan bahwa ditemukannya sarang unicorn itu berarti Pyongyang adalah pusat dari Korea bersatu di masa lampau. “Penemuan sarang unicorn terkait legenda Raja Tongmyong membuktikan bahwa Pyongyang adalah ibu kota negara Korea kuno seperti halnya Kerajaan Koguryo,” demikian penggalan laporan para ahli Institut Sejarah Korea Utara. Dalam laporan yang dirilis kantor berita Pemerintah Korea Utara ini disebutkan, sarang unicorn itu adalah milik Raja Tongmyong, pendiri kerajaan Korea kuno, Koguryo.

“Di atas sebuah batu berbentuk persegi tertulis ‘Sarang Unicorn’, terletak di bagian depan tempat itu. Batu bertulis ini diyakini berasal dari masa Kerajaan Koryo (918-1392). Kuil ini adalah tempat peristirahatan Raja Tongmyong, tempat unicorn milik sang raja disimpan,” lanjut pernyataan itu. Legenda unicorn ini sebenarnya datang dari cerita rakyat Eropa. Hingga abad ke-19, para akademisi dan ahli agama meyakini bahwa hewan yang menjadi lambang kejayaan dan kesucian itu memang benar-benar ada. Namun, sejak itu hampir tak ada lagi yang meyakini bahwa unicorn itu ada, apalagi menduga sarangnya ada di suatu tempat di dunia.